Kamis, 10 Oktober 2013

BUKU SEKOLAH ELEKTRONIK SMP - IPA

Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VII
Download

Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VIII
  Download

Ilmu Pengetahuan Alam Kelas IX
Download

BUKU SEKOLAH ELEKTRONIK SMP - IPS

Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VII
Download

Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VIII
Download

Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas IX
Download

BUKU SEKOLAH ELEKTRONIK SMP - BAHASA INDONESIA


Buku Bahasa Indonesia Kelas VII
Donwload

Bahasa Indonesia Kelas VIII
  Download

Bahasa Indonesia Kelas IX

Donwload

Tips Menghentikan Kebiasaan Buruk Anak

Sumber : kesekolah.com


Setiap orang tentu memiliki kebiasaan buruk yang susah untuk dihilangkan, begitu juga dengan anak-anak. Itulah sebabnya, Anda sebagai orangtua harus jeli untuk mengatasinya. Seperti orang dewasa, anak-anak pun bisa memiliki beberapa kebiasaan buruk. Tidak mudah memang untuk menghilangkan kebiasaan buruk ini, akan lebih mudah apabila sudah dihentikan pada saat masih anak-anak sebelum kebiasaan ini terbawa hingga dewasa. Menghentikan kebiasaan buruk anak harus dimulai dari menjelaskan pada anak bahwa kebiasaan yang anak lakukan tersebut tidak baik. Dalam hal ini penyampaian orang tua sebaiknya dilakukan secara tepat karena anak-anak tidak akan mengubah kebiasaannya bila mereka tidak mendapat penjelasan yang benar.

Berikut Tips untuk menghentikan kebiasaan buruk anak:

1.Tunjukkan Sikap yang Benar
Kebanyakan orang tua hanya langsung memarahi anak dan menghakimi mereka, cara ini justru akan membuat anak semakin berontak dan tidak akan mendengarkan apa yang anda katakan. Orang tua harus mencoba dan bereaksi dengan cara yang lembut dan jelas dengan menunjukkan kebiasaan yang tidak disukai pada anak. Ajarkan kebiasaan yang baik pada anak sejak dini.

2.Membuat Anak Berpikir
Berikan alasannya mengapa kebiasaan tersebut anda anggap buruk. Cara lain agar penjelasan bisa lebih diterima oleh si anak adalah dengan membuat anak berpikir dan membuat pengandaian pada orang lain, jadi jangan terkesan memojokkannya. Anda dapat menggunakan nama-nama fiktif dan membuat pengandaian tindakannya seperti kebiasaan yang tidak anda sukai. Anda juga bisa menceritakan sebuah cerita yang menampilkan bagaimana kebiasaan buruk dapat mengakibatkan hasil yang buruk. Ini akan membuat anak-anak berpikir tentang bagaimana kebiasaan buruk dapat mempengaruhi mereka dan orang-orang disekitar mereka.

3.Beri Alasan yang Masuk akal (Rasional)
Tidak cukup hanya memberitahu anak, anda harus memberi mereka beberapa alasan yang rasional mengapa kebiasaan tertentu itu tidak baik. Anak-anak memiliki pikiran yang ingin tahu dan setiap kali anda meminta mereka untuk tidak melakukan sesuatu, mereka akan ingin tahu. Jadi pastikan anda menjelaskan kepada anak mengapa kebiasaan tertentu buruk. Dengan cara ini anak akan tidak hanya berpura-pura mengubah kebiasaannya tersebut tetapi mereka akan benar-benar merubahnya.

4.Gunakan Insentif sebagai Motivasi
Beberapa kebiasaan buruk tidak semudah itu untuk langsung diubah. Dalam hal ini anda mungkin harus memberikan anak beberapa insentif untuk memotivasi anak untuk berubah menjadi lebih baik. Pastikan bahwa anda memberikan insentif atau hadiah yang tepat untuk anak, insentif yang bisa membangun dan mengubah kebiasaan si anak. Jangan memberikan uang sebagai insentif tapi pikirkan hadiah yang nantinya bisa mendidik anak.

5.Beri Dukungan Positif
Berikan dukungan positif ketika anda mencoba untuk menghentikan kebiasaan buruk yang dimiliki anak. Sangat penting untuk menghargai ketika mereka mengubah diri mereka menjadi lebih baik. Pasti perlu tekad untuk melakukannya dan ketika anda memberikan dukungan sepenuhnya, ia juga akan lebih termotivasi untuk menjadi lebih baik lagi.

6.Beri Contoh
Jika anda ingin agar anak tidak melakukan kebiasaan buruk atau tidak berbohong, maka anda pun harus jujur pada apapun yang ditanyakan. Anda harus menetapkan contoh untuk anak-anak sehingga mereka dapat mengikuti. Jika anak melihat tindakan orang tua nya tidak sesuai dengan apa yang dikatakan, maka anak juga pasti akan mencontoh tindakan yang sama.

Yang pasti cara yang paling sederhana untuk membuat anak mengurangi kebiasaan buruknya adalah dengan tidak memberikan perhatian dalam bentuk apapun saat anak melakukan kebiasaan buruk tersebut. Karena seorang anak melakukan suatu hal itu sebenarnya karena ia ingin diperhatikan.

(Dikutip dari berbagai sumber)

Minggu, 25 Agustus 2013

TUGAS MAKAKALAH KELAS IX PERTAMA

Buat makalah PERKEMBANGAN INTERNET DI DUNIA,
paling lambat dikumpulkan tanggal Senin Tanggal : 09 September 2013

JANGAN TELAT !!!!!

Kidal, Si IQ Tinggi


Sumber : http://www.kesekolah.com/artikel-dan-berita/pendidikan/kidal-si-iq-tinggi.html

Kidal adalah suatu kebiasaan lebih dominan menggunakan tangan kiri untuk melakukan pekerjaan, seperti menulis, makan, atau melakukan pekerjaan yang berat menggunakan tangan. Menurut The Left Handers Club, sebuah organisasi orang-orang kidal tak pernah menganggap bahwa kidal itu adalah sebuah kelainan, tapi sebaliknya, mereka malah menganggap kidal adalah sebuah keunikan.

Tubuh diciptakan dengan sisi simetris yang sempurna. Namun, hal itu tidak berlaku untuk semua hal. Ada 10 persen orang kidal, dengan latar belakang apapun, yang sudah ada sejak awal sejarah manusia. Ilmuan mengatakan bahwa beberapa pelukis gua di zaman primitif juga bertangan kidal.

Ahli pengembangan otak mengemukakan teori mengenai alasan manusia bisa jadi kidal. Penelitian menyebutkan, tangan kidal bisa terjadi sejak anak masih dalam rahim ibu. Hal ini bisa dilihat dari USG jika anak lebih sering memasukkan tangan kiri ke mulut mereka. Sementara, teori lain mengatakan bahwa hormon testosteron yang tinggi dalam rahim juga dapat menyebabkan peluang anak menjadi kidal.

Terlepas dari teori penyebabnya, penggunaan tangan dapat mempengaruhi cara berpikir, berperilaku, dan berinteraksi dengan orang lain. Otak juga terbagi secara simetris. Otak kiri digunakan untuk berpikir dan kemampuan intelektual. Sedangkan otak kanan berfungsi sebagai penentu suasana hati atau konsentrasi.

Beberapa penelitian mengemukakan, bahwa orang dengan tangan kidal cenderung lebih rentan terhadap emosi negatif seperti depresi dan stres. Kemungkinan, hal ini disebabkan karena sisi kanan otak mereka lebih banyak digunakan sehingga kinerja otak kanan juga lebih banyak. Tetapi orang kidal jadi jauh lebih kreatif dibanding orang-orang yang biasa menggunakan tangan kanan. Otak kiri fungsinya mengatur hal-hal yang berhubungan dengan logika, sedangkan otak kanan mengatur hal-hal yang abstrak seperti seni, bahasa, musik, dan emosi. Itulah sebabnya, orang-orang yang kidal biasanya mahir menggambar. Jadi, tidak heran kalau banyak musisi, pelukis, aktor, dan seniman yang bertangan kidal. Akibat otak kanan lebih dominan, anak-anak yang kidal juga biasanya punya daya khayal dan imajinasi yang tinggi yang membuat mereka jadi lebih kreatif dibanding anak-anak bertangan kanan.

Berikut fakta-fakat menarik tentang tangan kidal:
  1. Menurut statistik dari sebuah populasi 15%-nya termasuk kidal. Pria biasanya dua kali lebih cenderung kidal daripada wanita.
  2. Orang kidal memiliki kemungkinan lebih besar untuk mejadi jenius. 20% dari jumlah anggota organisasi MENSA, sebuah organisasi untuk orang-orang dengan IQ tertinggi sedunia, dilaporkan kidal.
  3. Jika kamu pria, kidal, dan sedang kuliah maka diperkirakan kamu akan 15% lebih kaya daripada pria yang tidak kidal. Nah, kalau sampai tamat kuliah, pria kidal akan 20% lebih kaya.
  4. Walau begitu orang kidal memiliki kecenderungan lebih tinggi untuk kecanduan alkohol.
  5. Jika kedua orangtua kidal, maka ada kemungkinan 50% keturunan mereka juga akan kidal. Sementara jika kedua orangtua tidak kidal, kemungkinan tadi akan turun menjadi 2% saja.
  6. Psikolog dari Universitas Queen di Belfast menyatakan bahwa kucing betina cenderung tidak kidal, sementara kucing jantan cenderung kidal.
  7. Orang kidal tidak suka buku berjilid spiral dibanding yang tidak kidal.
  8. Orang kidal dapat merespon stimulasi (rangsangan) dengan lebih baik sehingga kebanyakan orang kidal jago bermain game.
  9. Semakin tua seorang Ibu saat melahirkan, semakin besar kemungkinan anaknya lahir kidal.
  10. 4 dari 5 desainer komputer Mac dilaporkan kidal.
  11. Menurut sebuah penelitian, orang kidal hidupnya 9 tahun lebih pendek dari yang tidak kidal.
  12. Orang kidal cenderung lebih atletis, memiliki kesadaran yang lebih spasial dan berpikir lebih cepat.
  13. Menurut sebuah studi yang dilakukan oleh Dr Alan Searleman dari St Lawrence University di New York, menunjukkan bahwa orang kidal mampu mendukung sisi kiri tubuhnya untuk semua kegiatan fisik. Orang kidal juga dua kali lebih terampil dalam pemecahan masalah dan memiliki IQ lebih tinggi dari orang yang aktif dengan tangan kanan.
  14. Orang dengan tangan kidal relatif lebih cerdas dari pada bukan kidal (Guardian UK)
  15. Orang Kidal lebih mudah mengontrol emosi dibandingkan bukan kidal (National Geographic)
  16. Jumlah orang Kidal meningkat pesat setelah tahun 1910 (BBC)
  17. Orang Kidal jumlah sampai saat ini sekitar 10% dari seluruh populasi dunia (National Geographic)
  18. 13 Agustus merupakan hari kidal Internasional.

Rabu, 21 Agustus 2013

Kurangi Sifat Konsumtif Anak dengan Tips Berikut!


Sumber : kesekolah.com

Di zaman yang serta instan ini, banyak sekali godaan yang ditawarkan oleh berbagai macam produk globalisasi seperti aksesori, pakaian, makanan dan teknologi yang canggih yang semakin mewarnai hari-hari kita. orang yang bijak, pastilah mengerti keuangannya dan bisa tahan terhadap berbagai macam produk yang menggiurkan. Namun jika tidak, maka anda akan tergoda untuk membeli dalam jumlah banyak. Dari hal inilah anda akan memiliki sifat konsumtif.

Konsumtif sendiri sering dikaitkan dengan pemborosan karena akan memerlukan uang yang tidak sedikit untuk membeli dan mengoleksi barang mahal. Jika anda memiliki sifat konsumtif, anak pun bisa bergaya konsumtif seperti halnya orangtua. Seperti pepatah, buah jatuh tidak jauh dari pohonnya. Anak yang memiliki sifat konsumtif pasti sangat membingungkan orang tua.

Hal ini terjadi karena tempat pendidikan dan pembangunan karakter seorang anak selain di sekolah dan masyarakat adalah di rumah.

Untuk menghindari sekaligus mengurangi kebiasaan yang kurang baik, sebaiknya anda dapat mengajarkan cara sederhana dengan menghargai hasil jerih payah orangtua dengan cara berikut:

1. Tanamkan sifat bijak ketika membeli sesuatu
Ajarkanlah anak Anda untuk bijak menggunakan uangnya. Dengan mengajarkan anak untuk tidak langsung menghabiskan uang tabungannya, dan menabung kembali uang kembalian usai membeli barang yang ia inginkan.
Selain itu, karena tidak mudah membedakan kebutuhan dan keinginan, ajarkanlah anak untuk lebih mengerti mana yang menjadi prioritas serta hal-hal seperti apa yang dijadikan prioritas. Kemudian bikinlah target guna mendapatkan hal yang akan dibelinya.

2. Diskusikan barang apa yang ingin anak beli
Berkomunikasilah dengan anak mengenai uang yang akan ia belanjakan, dengan memberikan pengertian hal lain apa yang dapat ia dapatkan dengan uang yang ia miliki.
Contoh saja ketika si anak ingin mainan, bicarakan kepada anak. Dengan harga bonekanya yang sekian, dia bisa mendapatkan berapa banyak makanan yang dapat ia bagi dengan teman-teman,

3. Ajarkan menabung di bank
Ajarkanlah anak menabung di bank. Karena dengan menabung di bank anak dapat lebih mengerti bahwa dengan menabung, ia akan mendapatkan hadiah atau reward yang lebih selain hanya dapat membeli barang yang diinginkan.

4. Mengontrol uang
Menabung dan mengontrol uang adalah hal yang penting agar anak tidak konsumtif. Perilaku menabung sendiri dapat mulai diterapkan mulai dari anak dapat berjalan. Bermula dari orang tua yang mengenalkan uang kepada anak, kemudian ajarkan anak untuk memasukan uang koin ke dalam celengan.
Setelah anak sudah mulai mengerti nilai uang, ajarkanlah anak untuk mengontrol uang. Dengan mengajarkan untuk membagi-bagi uangnya dalam tiga tempat penyimpanan, yaitu: uang yang untuk ditabung, disimpan untuk digunakan dalam jangka pendek, uang untuk diamalkan. Hal ini juga dilakukan agar anak tidak berpikir bahwa menabung itu membosankan, dan anak juga tahu mana uang yang bisa ia belanjakan, mana yang harus ditabung dan mana yang harus ia amalkan.

Namun ingat, sebelum anda menerapkan hal ini pada anak, cobalah anda bercermin dan mengoreksi apakah anda seorang konsumtif. Jika sudah cobalah kurangi hal tersebut karena akan sama saja jika anak sudah menerapkan sifat hemat namun anda tidak menjadi contoh yang baik bagi anak.

(Dikutip dari berbagai sumber)